Laman

Sabtu, 02 Agustus 2014

Baden Powell


BIOGRAFI BADEN POWELL


Berbicara tentang PRAMUKA, maka kita harus mengenal pendiri Gerakan Kepanduan ini yang telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia, berikut Biografi BP :


*Nama  Lengkap :
Letjend Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powell.
*Nama Panggilan :
Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi).
*Nama Kecil :
Ste, Stephe, Stephenson atau Steevie.
* Tempat / Tanggal Lahir :
Paddington, London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
* Wafat :
Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
* Nama Ayah :
Prof.Domine Baden Powell.
* Nama Ibu :
Miss Henrietta Grace Smyth.
* Nama Saudara :
Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes,Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.
* Nama Istri    :
Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
* Nama Anak  :
Peter, Heather dan Betty.
* Buku – Buku Karya BP  :
Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
* Penghargaan :
Ashanti Star (1895), Metabele Campaign (1897), South African War Queen’s (1899), South African War King’s (1901), Companion Order of the Batc (1900),dsb.
* Warga Kehormatan :
 Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames, Poole, Guildford, Blandford, London, Canterbury dan Pontecraft.


Baden Powell lahir di Paddington, London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Prof. Domine Baden Powell, seorang dosen Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Dan ibunya ialah Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari Admiral Kerajaan Inggris yang terkenal, yaitu William T. Smyth.
   Baden Powell dilahirkan di sebuah keluarga besar dengan sembilan orang saudara. BP semakin akrab dengan saudara-saudaranya sepeninggal ayahnya yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Hal ini menuntut beliau untuk hidup mandiri, disamping beliau yang notabene seorang yang pekerja keras, tidak mudah putus asa, dan penolong.
   Ny. Henrietta memasukkan BP ke Charter House School pada tahun 1870. Disana BP sangat populer, dikarenakan selain pandai belajar, beliau juga mengikuti banyak kegiatan ekstra, Beliau juga sempat mendapat julukan “Bathing Towel”.
   Di usia 19 tahun, BP menamatkan sekolah di Charter House School.Kemudian beliau memutuskan untuk bergabung dengan Dinas Kemiliteran dan setelah lulus, BP ditempatkan di India dengan pangkat Pembantu Letnan. Pengalaman BP di Kementerian inilah yang banyak mempengaruhi perkembangan Kepanduan Inggris. Karena BP juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan mempunyai banyak kawan, maka perkembangan Kepanduan pun cukup baik.
   Setelah berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain,bahkan dari satu negara ke negara lain, akhirnya BP bertugas di kota Mafeking, Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP semakin terkenal bahkan menjadi Pahlawan bangsanya. Karena jasa-jasanya yang begitu besar pangkat BP dinaikkan menjadi Mayor Jendral (Mayjend).
   Selama bertugas di Afrika BP banyak melakukan petualangan. Dan karena keberaniannya, BP mendapat julukan IMPEESA (Serigala yang tidak pernah tidur). Pada tahun 1901 beliau kembali ke tanah airnya dan disambut besar-besaran oleh bangsanya sebagai pahlawan bangsa.
Hal-hal yang mempengaruhi Baden Powell dalam kegiatan banyak sekali diantaranya :
a.       Beliau ditinggal bapaknya sejak kecil, sehingga mendapat pembinaan watak dari ibunya
b.      Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lainnya didapat dari kakak-kakaknya
c.       Boden Powell sangat disenangi teman-temanya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar
d.      Pengalaman sebagai Pembantu Letnan (Letnan Ass) pada Resimen Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang, dan ditemukan di puncak gunung. Serta keberhasilannya melatih panca indra kepada Kimball O’Hara
e.       Pengalaman terkepung bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan
f.        Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pada tahun 1908 semua pengalaman-pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini sebenarnya berisikan petunjuk kepada tentara muda Inggris dalam agar dapat menjalankan tugas penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga bagi orang dewasa.
Seorang Pemimpin Boy Brigade di Inggris yang bernama William Smyth meminta beliau untuk melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to Scouting’. Akhirnya dipanggilah 21 Pemuda Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih di Pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
   Pada tahun 1910, BP pensiun dari Dinas Ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal ( Letjend ). Setelah itu, mulailah BP berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan di seluruh dunia.
BP mengadakan perjalan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara, yaitu pada tahun 1912. Dan pada tahun tersebut beliau menikahi Olave St. Clair Soames yang lebih akrab dipanggil Lady Baden Powell. Dari pernikahan tersebut Baden Powell dikaruniai tiga orang anak, yaitu Peter, Heater, dan Betty.
    Pada tahun 1920, para pandu berkumpul di Olimpia Hall, London, Inggris dalam kegiatan Jamboree Dunia (World Jamboree) pertama. Pada hari terakhir kegiatan itu, yaitu tanggal 6 Agustus 1920, Baden Powell diangkat menjadi Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Pada tahun 1929 Beliau juga dianugrahi gelar Lord Baden-Powell of Gilwell dengan julukan Baron oleh Raja George V.
Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, dan sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia, BP beserta Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya di Inggris. Sekitar tahun1935-1938, BP kembali ke tanah yang dicintainya yaitu Afrika.
Baden powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya, Afrika hingga meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941. Jasad BP diantar diatas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir. Hari meninggalnya BP merupakan duka besar bagi para Pandu yang ada diseluruh dunia.



Mari kita lanjutkan cita-cita serta perjuangan Baden Powell untuk memperkenalkan dan mengembangkan Gerakan Kepramukaan”







Tidak ada komentar:

Posting Komentar