Laman

Selasa, 05 Agustus 2014

Sri Sultan Hamengkubuwono IX


Biografi HB IX


Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912-Washington, DC, Amerika Serikat, 1 Oktober 1988) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia kedua antara tahun 1973-1978. Beliau kita kenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912. Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun dia pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda, disinilah beliau sering mendapat panggilan “SultanHenkie”.
Sri sultan Hamengkubuwono IX merupakan contoh bangsawan yamg demokratis. Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta mengalami banyak perubahan di bawah pimpinannya. Pendidikan Barat yang dijalaninya sejak usia 4 tahun membuat HB IX menemukan banyak alternatif budaya untuk menyelenggarakan Keraton Yogyakarta di kemudian hari. Berbagai tradisi Keraton yang kurang menguntungkan dihapusnya.
Meski begitu bukan berarti ia menghilangkan substansi sendiri sejauh itu perlu dipertahankan. Bahkan wawasan budayanya yang luas mampu menemukan terobosan baru untuk memulihkan kejayaan Kerajaan Yogyakarta. Bila masa Kejayaan Mataram pernah berhasil mengembangkan konsep politik keagungbinataraan yaitu bahwa kekuasaan Raja adalah agung binathara bahu dendha nyakrawati,berbudi bawa leksana ambeg adil para marta (besar kekuasaan dewa,pemelihara hukum dan penguasa dunia, meluap budi luhur mulianya, dan bersikap adil terhadap sesama) , maka HB IX menunjukkan bahwa raja bukan lagi agung binathara melainkan demokratis. Raja berprinsip Kedaulatan rakyat tetapi tetap berbudi bawa Laksana.

Menentang penjajahan dan mendorong Kemerdekaan Indonesia.

            Wawasan kebangsaan HB IX juga terlihat dari sikap tegasnya yang mendukung Republik Indonesia dengan sangat konsekuen. Segera setelah Proklamasi RI ia mengirimkan amanat kepada Presiden RI yang menyatakan keinginan Kerajaan Yogyakarta untuk mendukung Pemerintahan RI. Ketika Jakarta sebagai ibukota RI mengalami situasi gawat, HB IX tidak keberatan ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta. Begitu juga ketika ibukota RI diduduki musuh, ia bukan saja menolak bujukan Belanda untuk berpihak pada mereka, namun juga mengambil inisiatif yang sebenarnya dapat membahayahkan dirinya, termasuk mengizinkan Para Gerilyawan bersembunyi di kompleks keraton pada Serangan Oemoem 1 Maret 1949. Jelas bahwa beliau seorang Raja yang Republikan. Setelah bergabung dengan RI, HB IX terjun dalam dunia Politik Nasional.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat sebagai Menteri pada Kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 ialah Menteri Utama di Bidang Ekuin. Berikut jabatan yang pernah diembannya:
a.     Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
b.     Menteri Negara Kabinet Syahrir III (2 Oktober 1946-27 Juni 1947)
c.      Menteri Negara Kabinet Syarifuddin I dan II (3 Juli 1947-11 November 1947 dan 11 November 1947-28 Januari 1948)
d.     Menteri Negara Kabinet Hatta I (29 Januari 1948-4 Agustus 1949)
e.     Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri Kabinet Hatta II ( 4 Agustus 1949-20 Desember 1949)
f.       Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949-6 September 1950)
g.     Wakil Perdana Menteri Kabinet Natsir (6 September 1950-27 April 1951)
h.     Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
i.        Ketua Dewan Pariwisata Indonesia ( 1956 )
j.       Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision For Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsulatif Kolombo Plan (1957)
k.     Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
l.        Menteri/Ketua BPK (5 Juli 1959)
m.  Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
n.     Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
o.     Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi (Maret 1966)
p.     Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
q.     Ketua KONI (1968)
r.      Ketua Delegasi Indonesia Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
s.      Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973-23 Maret 1978)

Bapak Pramuka Indonesia
GP.jpg
    Semangat untuk menyatukan berbagai organisasi Kepanduan yang tumbuh di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terus berkobar. Hal itu lantas membuat Presiden Soekarno berkoordinasi dengan Pandu Agung, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Pada 20 Mei 1961 terbitlah Keppres No. 238/1961, yang melebur seluruh Organisasi Kepanduan pada satu wadah yaitu Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka diperkenalkan pada tanggal 14 Agusutus 1961, dengan penyerahan panji-panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan HB IX, yang selanjutnya diperingati sebagai Hari Pramuka.
Gerakan Pramuka memang lahir dari berbagai Organisasi Kepanduan yang tersebar di Tanah Air. Dalam masa peralihan itu peran Sultan Hamengkubuwono IX sangat besar hingga dipercaya mendampingi kepengurusan Gerakan Pramuka di Tingkat Nasional,yaitu sebagai Ka.Kwarnas Gerakan Pramuka selama 4 periode untuk masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Kiprah Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam pembinaan Gerakan Pramuka tidak hanya didalam negeri. Konsep pemikirian beliau tentang Kepanduan mendapat sambutan yang luar biasa. Salah satunya pidato Sri Sultan Hamengkubuwono IX di Konferensi Kepramukaan Se-Dunia tahun 1971, mendapat sambutan yang luas. Ketika itu, Sultan mengajak Organisasi Kepanduan terlibat dalam pembangunan masyarakat. Alhasil, pidato itu menjadi arahbaru bagi Kepanduan di seluruh dunia.
Atas jasa-jasanya yang luar biasa bagi Kepramukaan Internasional, Sri Sultan dianungrahi Bronze Wolf Award pada tahun 1974, Penghargaan tertinggi World Organization of Scout Movement (WOSM). Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan Warganegara Indonesia Pertama yang memperoleh penghargaan itu. Sebelumnya beliau mendapat penghargaan dari Boy Scouts of America berupa Silver World Award.
Di dalam negeri, melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dili, Timor Timur nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, mengukuhkan Almarhum Sri Sultan Hamengkubuwono IX Sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Gerakan Pramuka juga memberi Penghargaan tertinggi kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX berupa Lencana Tunas Kencana. Penghargaan tersebut juga diterima oleh Presiden ke 2 Republik Indonesia, Almarhum H.M Soeharto.

Sebagai Wakil Presiden

            Pada tahun 1973 beliau diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai Wakil Presiden dengan Alasan kesehatan. Namun ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tidak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 beliau wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di Pemakaman Para Sultan Mataram di Imogiri.

Senin, 04 Agustus 2014

Kumpulan Lagu Pramuka 2

     Kumpulan lagu Pramuka 2 adalah selingan dan tambahan perbendaharaan lagu Pramuka kita, dan juga melanjutkan artikel kumpulan lagu Pramuka 1. Berikut kumpulan lagu Pramuka 2 :


"Sayonara"

Sayonara Sayonara

Sampai berjumpa pulang

Sayonara Sayonara

Sampai berjumpa pulang
Buat apa susah
Buat apa susah
Susah itu tak ada gunanya
Buat apa susah

Buat apa susah
Susah itu tak ada gunanya



"Tanjung Perak"

Tanjung Perak Tepi Laut

Siapa suka boleh ikut
Jangan lupa bawa jangkar
Jangan lupa bawa gitar
Tanjung Perak tepi laut

"Pramuka Longduwe"


Gerakan Pramuka Longduwe
Gerakan Pramuka Longduwe
Gerakan Pramuka Indonesia Pramuka
Gerakan Pramuka Longduwe
Ye piye ye piye ye piye
Enake jadi Pramuka wae
Siang jadi kenangan
Malam jadi impian
Gerakan Pramuka Longduwe

"Pantun Pramuka"

Satu dua tiga dan empat
Pramuka itu hemat cermat
Ambil korek pasanglah lilin
Pramuka selalu disiplin

"Kapal Selam"

Kapal selam tangkinya bocor
Timbul tenggelam diperbatasan Hey
Kapal selam tangkinya bocor
Timbul tenggelam diperbatasan Hey

Buat apa susah hati susah hati
Buat apa sedih hati sedih hati
Pramuka tak pernah bersedih
Hanya dongkol dalam hati
Pramuka tak pernah bersedih
Hanya dongkol dalam hati


Sabtu, 02 Agustus 2014

Baden Powell


BIOGRAFI BADEN POWELL


Berbicara tentang PRAMUKA, maka kita harus mengenal pendiri Gerakan Kepanduan ini yang telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia, berikut Biografi BP :


*Nama  Lengkap :
Letjend Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powell.
*Nama Panggilan :
Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi).
*Nama Kecil :
Ste, Stephe, Stephenson atau Steevie.
* Tempat / Tanggal Lahir :
Paddington, London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
* Wafat :
Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
* Nama Ayah :
Prof.Domine Baden Powell.
* Nama Ibu :
Miss Henrietta Grace Smyth.
* Nama Saudara :
Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes,Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.
* Nama Istri    :
Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
* Nama Anak  :
Peter, Heather dan Betty.
* Buku – Buku Karya BP  :
Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
* Penghargaan :
Ashanti Star (1895), Metabele Campaign (1897), South African War Queen’s (1899), South African War King’s (1901), Companion Order of the Batc (1900),dsb.
* Warga Kehormatan :
 Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames, Poole, Guildford, Blandford, London, Canterbury dan Pontecraft.


Baden Powell lahir di Paddington, London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Prof. Domine Baden Powell, seorang dosen Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Dan ibunya ialah Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari Admiral Kerajaan Inggris yang terkenal, yaitu William T. Smyth.
   Baden Powell dilahirkan di sebuah keluarga besar dengan sembilan orang saudara. BP semakin akrab dengan saudara-saudaranya sepeninggal ayahnya yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Hal ini menuntut beliau untuk hidup mandiri, disamping beliau yang notabene seorang yang pekerja keras, tidak mudah putus asa, dan penolong.
   Ny. Henrietta memasukkan BP ke Charter House School pada tahun 1870. Disana BP sangat populer, dikarenakan selain pandai belajar, beliau juga mengikuti banyak kegiatan ekstra, Beliau juga sempat mendapat julukan “Bathing Towel”.
   Di usia 19 tahun, BP menamatkan sekolah di Charter House School.Kemudian beliau memutuskan untuk bergabung dengan Dinas Kemiliteran dan setelah lulus, BP ditempatkan di India dengan pangkat Pembantu Letnan. Pengalaman BP di Kementerian inilah yang banyak mempengaruhi perkembangan Kepanduan Inggris. Karena BP juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan mempunyai banyak kawan, maka perkembangan Kepanduan pun cukup baik.
   Setelah berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain,bahkan dari satu negara ke negara lain, akhirnya BP bertugas di kota Mafeking, Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP semakin terkenal bahkan menjadi Pahlawan bangsanya. Karena jasa-jasanya yang begitu besar pangkat BP dinaikkan menjadi Mayor Jendral (Mayjend).
   Selama bertugas di Afrika BP banyak melakukan petualangan. Dan karena keberaniannya, BP mendapat julukan IMPEESA (Serigala yang tidak pernah tidur). Pada tahun 1901 beliau kembali ke tanah airnya dan disambut besar-besaran oleh bangsanya sebagai pahlawan bangsa.
Hal-hal yang mempengaruhi Baden Powell dalam kegiatan banyak sekali diantaranya :
a.       Beliau ditinggal bapaknya sejak kecil, sehingga mendapat pembinaan watak dari ibunya
b.      Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lainnya didapat dari kakak-kakaknya
c.       Boden Powell sangat disenangi teman-temanya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar
d.      Pengalaman sebagai Pembantu Letnan (Letnan Ass) pada Resimen Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang, dan ditemukan di puncak gunung. Serta keberhasilannya melatih panca indra kepada Kimball O’Hara
e.       Pengalaman terkepung bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan
f.        Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pada tahun 1908 semua pengalaman-pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini sebenarnya berisikan petunjuk kepada tentara muda Inggris dalam agar dapat menjalankan tugas penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga bagi orang dewasa.
Seorang Pemimpin Boy Brigade di Inggris yang bernama William Smyth meminta beliau untuk melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to Scouting’. Akhirnya dipanggilah 21 Pemuda Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih di Pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
   Pada tahun 1910, BP pensiun dari Dinas Ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal ( Letjend ). Setelah itu, mulailah BP berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan di seluruh dunia.
BP mengadakan perjalan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara, yaitu pada tahun 1912. Dan pada tahun tersebut beliau menikahi Olave St. Clair Soames yang lebih akrab dipanggil Lady Baden Powell. Dari pernikahan tersebut Baden Powell dikaruniai tiga orang anak, yaitu Peter, Heater, dan Betty.
    Pada tahun 1920, para pandu berkumpul di Olimpia Hall, London, Inggris dalam kegiatan Jamboree Dunia (World Jamboree) pertama. Pada hari terakhir kegiatan itu, yaitu tanggal 6 Agustus 1920, Baden Powell diangkat menjadi Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Pada tahun 1929 Beliau juga dianugrahi gelar Lord Baden-Powell of Gilwell dengan julukan Baron oleh Raja George V.
Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, dan sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia, BP beserta Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya di Inggris. Sekitar tahun1935-1938, BP kembali ke tanah yang dicintainya yaitu Afrika.
Baden powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya, Afrika hingga meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941. Jasad BP diantar diatas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir. Hari meninggalnya BP merupakan duka besar bagi para Pandu yang ada diseluruh dunia.



Mari kita lanjutkan cita-cita serta perjuangan Baden Powell untuk memperkenalkan dan mengembangkan Gerakan Kepramukaan”







Jumat, 01 Agustus 2014

Kumpulan Lagu Pramuka 1

    Lagu dalam organisasi bukan hanya sebagai penghilang lelah dan penghibur hati dalam kegiatan, tetapi juga sebagai motivasi, kebanggaan dan renungan. Sama halnya dengan Pramuka, selain lagu riang gembira ada juga sebagai renungan dan motivasi.
Berikut beberapa lagu yang ada di Pramuka.

"Himne Pramuka"

Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan Dharmaku kubhaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Kami jadi Pandumu


"Mars Jayalah Pramuka"

Gerakan Pramuka Praja Muda Karana
Sebagai wahana kaum muda suka berkarya
Kader pembangunan sebagai perekat bangsa
Disiplin berani dan setia
Berakhlak mulia
Bersatu padu menyongsong masa depan yang gemilang
Satu Pramuka untuk satu Indonesia
Melangkah maju menuju masyarakat yang sentosa
Jayalah Pramuka Jayalah Indonesia



"Apa Guna Keluh Kesah"

Apa guna keluh kesah
Apa guna Keluh Kesah
Pramuka tak pernah bersusah
Apa Guna Keluh Kesah


"Berkemah"

Ditengah-tengah hutan dibawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat-jilat terangi rimba raya
Membawa kelana dalam impian
Dengarlah-dengarlah sayup-sayup
Suara nan merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung turuti kata hati
Guna bakti pada bunda pertiwi


"Disinilah Kita Bertemu Lagi"

Disinilah-disini kita bertemu lagi
Disinilah-disini kita bertemu lagi
Salam salam salam salam salam
Hey


"Terima Kasih Kakak"

Terima kasih kakak
Terima kasih kakak
Terima kasih kami ucapkan
Terima kasih kakak
Terima kasih kakak
Terima kasih kami ucapkan
Terimalah salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama
Terimalah salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama

Sekolah, Penyesalanku Motivasimu

Sekolah, Penyesalanku Motivasimu



     Sekolah, ya sekolah, mungkin yang ada dipemikiran sebagian siswa/i yang masih aktif, sekolah adalah sesuatu yang paling membosankan. Itu juga yang ada dipemikiran saya ketika masih menggunakan seragam sekolah dulu. Banyak kesalahan yang kita lakukan yang kita anggap wajar selama aktif menjadi siswa tetapi menjadi kekesalan bahkan penyesalan ketika tamat dari sekolah. 
   Jika waktu bisa diulang, kita pasti ingin kembali sekolah, kita ingin merubah sesuatu yang buruk menjadi baik, dan yang baik menjadi sempurna. Tapi itu hanya sekedar angan-angan yang akarnya dari sebuah penyesalan tidak sungguh-sungguh dalam belajar dulu. Ya, itulah penyesalan, selalu di akhir. Jadikan itu sebuah cambuk agar kita lebih baik dijenjang berikutnya.
     Untuk kalian adik-adik yang masih bersekolah, sungguh-sungguhlah dalam belajar. Jangan ikuti keburukan kami kakak-kakakmu karena itu akan menjadi penyesalan. Cukuplah kami yang menjadi korban kebodohan kami sendiri. Raihlah cita-cita kalian, jadikan dirimu berguna untuk agama, bangsa dan negaramu.


"Jadilah orang yang berguna, karena itulah alasanmu untuk hidup"


Tommy Gunawan